Read more at: http://indo-netional.blogspot.com/2012/07/menampilkan-judul-saja-di-homepage.html Copyright http://indo-netional.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution

Rabu, 30 Januari 2013

Bahasa Buat Anak Alay


Alay sebagai Bahasa sebagai Modernisasi Bahasa Baru bagi Perkembangan ABG Masa Kini


Dahulu bahasa Indonesia adalah bahasa kekuatan yang dapat mempersatukan bangsa. Sehingga zaman dulu bisa menjalin organisasi yang bisa menguatkan bangsa dalam melawan penjajah. “ Penggunaannya pada situasi tertentu, seperti dalam acara resmi dan acara formala”.

Munculnya bahasa alay sekarang ini

Diungkapkan latar belakang munculnya bahasa alay karena seseorang ingin yang lebih efektif. Misalnya seseorang menyingkat beberapa kata dan biasanya hal tersebut terjadi kelompok tertentu saja. Seperti bahasa Gaul yang marak seperti bete, nyokap, bokap.
Munculnya bahasa alay merupakan suatu hal yang wajar. Ada dua ragam dalam bahasa yang dipaparkan yaitu : Ragam umum adalah bahasa Indonesia yang digunakan secara umum seperti surat menyurat, bahasa yang digunakan secara umum pada pengumuman dan lainya. Sedangkan ragam khusus adalah seperti dalam bahasa penulisan jurnalistik, sastra, iklan dan lainya.
Tapi saat ini dalam sebuah perkumpulan atau kelompok remaja sering menggunakan bahasa-bahasa yang luar akal, nyleneh tapi sangat dapat diterima banyak orang bahkan anak jaman sekarang. Bahasa alay biasa digunakan hanya sampai kekata miapah, teyus, enelan, cipokeh, wow dan hapakeh. Kalau SMS atau ngomong tidak sampai hurufnya pakai nomor atau  berlebihan. Ya suka-suka aja langsung keluar dengan spontan,” biasanya.
Penggunaan bahasa alay hanya untuk hiburan semata. Dalam sebuah rapat biasanya suasana yang dulunya tegang bisa dicairkan kembali dengan menggunakan kata-kata bahasa alay. “ Suasana jadi cair kembali ” seperti biasa.
Kekuranganya bahasa alay itu dapat terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Para remaja sering menggunakan bahasa alay untuk tidak melupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Yang penting bahasa alay itu hanya sebagai senang-senang saja, pokoknya dapat disesuaikan dengan dimana diri.
Bahasa alay yang digunakan oleh anak baru gede (ABG) yang masih memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka ingin mencoba hal-hal yang baru tetapi belum bisa membedakan hal yang baik dan yang buruk. Padahal mereka gak tahu maksud apa yang sedang mereka katakan itu, seperti ciyus miapah dan cipokeh sehingga bahasa Indonesia yang kurang baik itu mereka selip-selipkan agar menjadi trend,” seperti itu.
Namun penggunaan bahasa alay yang terlalu sering bisa menjadi kebiasaan pada kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika orang berbicara serius dijawab dengan bahasa alay misal : ditanya lagi ada masalah apa ? malah dijawab ciyus, miapah, jadi orang malah dibikin emosi kan.
Dengan rasa ingin tahu yang besar itu mereka ingin bisa diperhatikan, mereka mereka menciptakan kata-kata seperti ciyus dan miapah. Jika tidak mengikuti tren mereka takut dibilang ketinggalan jaman. Ditambahkan internet dan jejaring sosial adalah media massa yang paling berpengaruh dalam menyebarluaskan bahasa aly. Anak muda zaman sekarang lebih sering menggunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi.
Televisi dan media internet jejaring sosial adalah alat paling ampuh dalam penyebaran bahasa alay. Seperti halnya iklan di media massa yang menggunakan bahasa alay. Indonesia menampakkan sisi uniknya. Bahasa alay bukanlah degradasi dari bahasa Indonesia selama masih menempatkan sesuai dengan tempatnya dan sesuai penggunaanya. Kita dapat menggunakan bahasa alay jika teman-teman kita juga dapat mengimbangi bahasa alay tersebut.
Bahasa alay cenderung mempunyai kelompok yang menggandrunginya. Pada awalnya bahasa alay terjadi saat SMS menggandrungi anak usia remaja yang sangat senang bermain SMS. Kemudian lama-kelamaan bahasa alay menjadi bahasa lisan yang cukup digandrungi anak ABG zaman sekarang ini, bahkan mungkin hampir menjamah kaum ibu-ibu muda yang masih bisa dibilang gaul oleh anak-anaknya.
Berharap saja remaja yang sering menggunakan bahasa alay dapat mengontrol dirinya untuk tidak melupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa alay hanya untuk hiburan semata. Dalam sebuah rapat biasanya suasana yang dulunya tegang bisa dicairkan kembali dengan menggunakan kata-kata bahasa alay. “ Suasana jadi cair kembali ” seperti biasa.Berikut bahasa alay yang sering di gunakan :
Ciyus : Serius
Miapah : Demi Apa
Cungguh : Sungguh
Binun : Bingung
Akoh : Aku
Cemungudh : Semangat
Gudnyus : Good News
Masya : Masak
Lahacia : Rahasia
Amaca : Ah masa
Kiyim : Kirim
Ca oong ciih : Masa bohong sih
Ma capah : Sama Siapa
Maacih : Makasih
Macama : Sama-sama
Enelan : Beneran

 

Kata dan Bahasa Alay Paling Populer



Kata dan Bahasa Alay Paling Populer di 2012

Di akhir tahun 2012 dan menjelang tahun 2013 ini, banyak bermunculan kata kata alay baru. Ya, kata-kata alay memang terus saja berkembang dan menjamur. Banyak kata-kata alay baru yang muncul dan seketika langsung menjadi tren di kalangan anak muda zaman sekarang. Peran jejaring sosial juga menjadi faktor cepatnya kata-kata alay menyebar dan berkembang di Indonesia.

Alay atau aslinya sendiri merupakan singkatan dari kata anak lebay yang berarti anak yang berlebihan. Ada versi lain yang mengatakan alay merupakan singkatan dari anak layangan. Alay kemudian berkembang dan memunculkan beberapa kata-kata alay yang dilebih-lebihkan. Tren sms alay dengan menggunakan kombinasi angka pun meluas. Di tahun 2012 ini, banyak kata-kata alay yang berumunculan.

Berikut kata kata alay :
1. Ciyus Miyapa

Kata-kata Ciyus Miyapa berarti Serius, Demi Apa pertama dipopulerkan oleh artis Omesh di ikaln XL. Karakter Omesh yang terlihat culun dan polos di iklan tersebut membuat kata-kata ini banyak diikuti. Seketika kata-kata ini menjadi populer karena gaya bahasanya yang lucu. Peran jejaring sosial macam Facebook atau Twitter juga menjadi aspek pendukung bagi penyebaran kata-kata ini. Kata-kata ini sendiri biasa diikuti 'ciyus cumpah miyapa enelan macapa'.


2. Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu

Kata-kata 'Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu' pertama dipopulerkan di sinetron Putih Abu-Abu di SCTV. Setelah itu kata-kata ini menjadi populer. Kata-kata ini bermaksud untuk menyindir seseorang yang menceritakan sesuatu yang berlebihan kepada kita. Kata-kata ini kemudian banyak diikuti di iklan-iklan dan program televisi lain. Kata-kata ini biasa diawali oleh sesuatu yang sulit untuk dilakukan seperti 'terus gue harus koprol sambil bilang wow gitu' atau yang lainnya.
3. Masalah Buat Lho?

Secara struktur kata-kata Masalah Buat Lho ini bukanlah kata-kata alay. Namun cara pengucapannya yang keras dan melantang menjadikan kata-kata Masalah Buat Lho ini termasuk kata-kata alay. Kata-kata ini sendiri pertama dipopulerkan oleh artis Soimah. Soimah yang memang sengaja dibuat berkarakter arogan kerap mengucapkan kata Masalah Buat Lho jika ada yang memprotes kata-katanya yang berlebihan. Kata-kata ini biasa diikuti oleh 'mulut mulut gue, masalah buat lho?'.


4. Kamseupay

Sinetron Putih Abu-Abu memang banyak menghasilkan kata-kata alay. Salah satunya adalah Kamseupay. Kamseupay merupakan singkatan dari Kampungan Sekali Uh Payah. Kata-kata ini sengaja diucapkan untuk menyindir seseorang yang bergaya jadul dan kampungan. Kata-kata ini lalu menjadi populer dan banyak digunakan di acara televisi dan kehidupan sehari-hari. Bahkan juga ada beberapa syair-syair lagu yang menggunakan kata-kata Kamseupay ini.


5. Mau Tahu Ajah atau Mau Tahu Banget

Kata-kata 'mau tahu ajah atau mau tahu banget' bisa dikategorikan kata-kata alay karena pengucapannya yang di-lebay-lebay-kan. Kata-kata ini bermaksud untuk menantang seseorang yang bermaksud bertanya pada kita. Kata-kata ini lalu menjadi populer dan banyak digunakan oleh anak muda.


Inovation

Inovasi Terbaru Menuai Hidrogen dari Air


Usaha para ilmuwan dalam mencari energi alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan, terutama sejak memasuki abad ke-21 ini. Hingga saat ini persentase penggunaan energi alternatif masih sangat sedikit dikarenakan efektivitas dan efisiensinya yang tergolong masih kecil. Hal seperti ini juga tampak pada penggunaan bahan bakar hidrogen. Meski beberapa perusahaan otomotif seperti Ford dan Honda telah merilis mobil berbahan bakar hidrogen, pada kenyataannya penggunaannya masih sedikit. Problema ini tak lepas dari mahalnya hidrogen cair karena biaya produksinya yang dapat dikatakan tidak murah.
Hidrogen memiliki banyak kelebihan, antara lain memiliki energi pembakaran yang besar per satuan massa hidrogen dan merupakan bahan bakar yang sangat bersih karena emisi pembakarannya berupa air (H2O). Baru-baru ini, tim peneliti dari School of Chemistry Monash University Australia telah menemukan inovasi baru dalam mengubah air menjadi hidrogen lewat proses elektrofotokatalisis yang terinspirasi dari cara tumbuhan mengubah air menjadi oksigen.
Para ilmuwan di dunia mengakui bahwa bagian tersulit dari mengubah air menjadi bahan bakar adalah mengonversi air menjadi hidrogen dan oksigen. Tim peneliti yang telah mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal Nature Chemistry ini berhasil membuat sistem sel konversi air menjadi hidrogen menggunakan katalis berbasis logam mangan (Mn). Katalis ini sendiri memiliki struktur molekul yang menyerupai mineral mangan birnessite [(Na0.3Ca0.1K0.1)(Mn4+,Mn3+)2O4 · 1.5 H2O].
Tim peneliti tersebut memanfaatkan tingkat oksidasi dari ion mangan, terutama mangan (II) dan mangan (IV) untuk mengoksidasi air menjadi oksigen dan hidrogen. Pemberian tegangan listrik akan mengubah mangan (II) pada birnessite teroksidasi menjadi mangan (IV). Selanjutnya pemaparan dengan cahaya matahari akan mengembalikan bentuk mangan (IV) menjadi mangan (II) sekaligus mengubah dua molekul air (H2O) menjadi satu molekul gas oksigen (O2), empat proton (H+), dan empat elektron. Selanjutnya keempat proton dan elektron tersebut bergabung menjadi dua molekul gas hidrogen (H2). Siklus katalis mangan berlangsung cepat dan voltase listrik yang dibutuhkan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan elektrolisis langsung air menggunakan elektroda inert.
Inovasi ini terbukti menghasilkan gas hidrogen dari air secara lebih mudah dan murah. Penemuan ini diharapkan akan menginspirasi produsen bahan bakar hidrogen di dunia untuk mengaplikasikannya sehingga akan terwujud penggunaan bahan bakar hidrogen yang mengglobal.

Elektrosintesis

Elektrosintesis, Metode Elektrokimia untuk Memproduksi Senyawa Kimia


Selama ini kita hanya mendengar bahwa metode elektrokimia selalu didayagunakan atau berkonotasi dengan kata pemurnian logam dan proses penyepuhan/elektroplating (melindungi logam dari korosi). Ini termasuk juga dengan pandangan penulis dan mungkin rekan-rekan lainnya selama ini. Sebuah pandangan yang tidak sepenuhnya salah karena memang aplikasi utama dari metode elektrokimia adalah untuk pemurnian logam dan elektroplating. Selain itu di laboratorium pun, memang kita paling sering melakukan percobaan elektrokimia terutama percobaan sel elektrolisis, sehingga memang klop rasanya jika kita menyandarkan kata elektrokimia dengan elektroplating dan pemurnian logam.
Sesuai dengan namanya, metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang sama/berbeda dalam suatu sistim elektrokimia. Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik karena terjadinya reaksi spontan di dalamnya di sebut sel galvani. Sedangkan sel elektrokimia di mana reaksi tak-spontan terjadi di dalamnya di sebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari sel elektrokimia adalah dua elektroda -umumnya konduktor logam- yang dicelupkan ke dalam elektrolit konduktor ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan) dan sumber arus. Karena didasarkan pada reaksi redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem elektrokimia dapat dibedakan menjadi katoda, yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung.
Aplikasi metode elektrokimia untuk lingkungan dan laboratorium pada umumnya didasarkan pada proses elektrolisis, yakni terjadinya reaksi kimia dalam suatu sistem elektrokimia akibat pemberian arus listrik dari suatu sumber luar. Proses ini merupakan kebalikan dari proses Galvani, di mana reaksi kimia yang berlangsung dalam suatu sistem elektrokimia dimanfaatkan untuk menghasilkan arus listrik, misalnya dalam sel bahan bakar (fuel-cell). Aplikasi lainnya dari metode elektrokimia selain pemurnian logam dan elektroplating adalah elektroanalitik, elektrokoagulasi, elektrokatalis, elektrodialisis dan elektrorefining.
Sedangkan aplikasi lain yang tidak kalah pentingnya dari metode elektrokimia dan sekarang sedang marak dikembangkan oleh para peneliti adalah elektrosintesis. Teknik/metode elektrosintesis adalah suatu cara untuk mensintesis/membuat dan atau memproduksi suatu bahan yang didasarkan pada teknik elektrokimia. Pada metode ini terjadi perubahan unsur/senyawa kimia menjadi senyawa yang sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaan metode ini oleh para peneliti dalam mensintesis bahan didasarkan oleh berbagai keuntungan yang ditawarkan seperti peralatan yang diperlukan sangat sederhana, yakni terdiri dari dua/tiga batang elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus listrik, potensial elektroda dan rapat arusnya dapat diatur sehingga selektivitas dan kecepatan reaksinya dapat ditempatkan pada batas-batas yang diinginkan melalui pengaturan besarnya potensial listrik serta tingkat polusi sangat rendah dan mudah dikontrol. Dari keuntungan yang ditawarkan menyebabkan teknik elektrosintesis lebih menguntungkan dibandingkan metode sintesis secara konvensional, yang sangat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, katalis dan konsentrasi. Selain itu proses elektrosintesis juga dimungkinkan untuk dilakukan pada tekanan atmosfer dan pada suhu antara 100-900oC terutama untuk sintesis senyawa organik, sehingga memungkinkan penggunaan materi yang murah.
Prinsip Elektrosintesis
Prinsip dari metode elektrosintesis didasarkan pada penerapan teori-teori elektrokimia biasa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Baik teknik elektrosintesis maupun metode sintesis secara konvensional, mempunyai variabel-variabel yang sama seperti suhu, pelarut, pH, konsentrasi reaktan, metode pencampuran dan waktu. Akan tetapi perbedaannya, jika di elektrosintesis mempunyai variabel tambahan yakni variabel listrik dan fisik seperti elektroda, jenis elektrolit, lapisan listrik ganda, materi/jenis elektroda, jenis sel elektrolisis yang digunakan, media elektrolisis dan derajat pengadukan.
Pada dasarnya semua jenis sel elektrolisis termasuk elektrosintesis selalu berlaku hukum Faraday yakni:
  • Jumlah perubahan kimia yang terjadi dalam sel elektrolisis, sebanding dengan muatan listrik yang dilewatkan di dalam sel tersebut
  • Jumlah muatan listrik sebanyak 96.500 coulomb akan menyebabkan perubahan suatu senyawa sebanyak 1,0 gramekivalen (grek)
Sebelum melaksanakan elektrosintesis, sangatlah penting untuk memahami reaksi yang terjadi pada elektroda. Di dalam sel elektrolisis akan terjadi perubahan kimia pada daerah sekitar elektroda, karena adanya aliran listrik. Jika tidak terjadi reaksi kimia, maka elektroda hanya akan terpolarisasi, akibat potensial listrik yang diberikan. Reaksi kimia hanya akan terjadi apabila ada perpindahan elektron dari larutan menuju ke elektroda (proses oksidasi), sedangkan pada katoda akan terjadi aliran elektron dari katoda menuju ke larutan (proses reduksi). Proses perpindahan elektron dibedakan atas perpindahan elektron primer, artinya materi pokok bereaksi secara langsung pada permukaan elektroda, sedangkan pada perpindahan elektron secara sekunder, elektron akan bereaksi dengan elektrolit penunjang, sehingga akan dihasilkan suatu reaktan antara (intermediate reactan), yang akan bereaksi lebih lanjut dengan materi pokok di dalam larutan. Reaktan antara ini dapat dihasilkan secara internal maupun eksternal:
Perpindahan elektron secara primer : O + ne → P
Perpindahan elektron secara sekunder : X + ne → I, O + I → P
Perlu diketahui juga dalam mengelektrosintesis terutama sintesis senyawa organik bahwa reaksi pada elektroda dapat saja berubah bila kondisi berubah. Salah satu parameter yang penting untuk memahami reaksi yang terjadi adalah dengan mengetahui potensial elektrolisis untuk reaksi oksidasi dan reduksi. Tabel 1 dan 2 berikut ini memperlihatkan potensial reduksi dan oksidasi beberapa senyawa organik:
SenyawaE1/2 (Volt)
Phenacyl Bromide- 0.16
Kloroform- 1.67
Methylen Klorida- 2.33
Benzoquinon+ 0.44
Benzoquinon- 0.40
Mesityl oxide- 1.6
Camphor Anil- 2.6
Benzalanin- 1.83
Anthracene- 1.94
Phenantherene- 2.46
Napthalene- 2.47
Tabel . 1 Potensial reduksi senyawa organik

SenyawaE1/2 (Volt)
Anthracene1.20
Phenantherene1.68
Napthalene1.72
Phenol1.35
Anisol1.67
Thioanisol1.82
Bitropyl1.29
Tropylidiine1.39
Thiopene1.91
Tabel. 2 Potensial oksidasi senyawa organik


Sumber: Buchori 2003
Pengaturan potensial juga amat penting dilakukan terutama bila reaksi melibatkan molekul bergugus fungsi banyak (kompleks polyfunctional molecule). Sebagai contoh reaksi reduksi kromida aromatik pada kondisi katon dan alkil klorida tidak aktif dan alpha-kromoketon yang lebih mudah tereduksi dari pada arilkromida. Reaksi reduksi selektif ini dapat diramalkan berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan melalui pengaturan potensial. Pengaturan potensial juga berguna untuk suatu reaksi transformasi pembuatan suatu senyawa organik yang melibatkan iodikal, karbanion ataupun korbonium, yang secara kimia biasa tidak dapat dilakukan ternyata dapat dilaksanakan secara elektrokimia.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa sebenarnya dasar dari terjadinya reaksi elektrosintesis adalah :
  1. Pemutusan ikatan tunggal
    Beberapa jenis ikatan tunggal yang elektroaktif antara lain : alkil halida, ikatan karbon-oksigen, ikatan karbon-nitrogen, ikatan karbon-belerang, ikatan karbon-fosfor dan ikatan oksigen-oksigen.
  2. Reduksi Ikatan rangkap (rangkap dua dan rangkap tiga)
    Beberapa kelompok ikatan rangkap yang elektroaktif, antara lain gugusan karbonil (aldehida, keton, karboksilat dan turunannya), ikatan ganda karbon nitrogen (Irium, turunan karbonil lainnya), gugus nitro (senyawa nitro aromatik, nitro alifatik), ikatan rangkap lainnya (senyawa azo dan nitrozo, diazo dan diazinum).
Aplikasi Metode Elektrosintesis
Dari beberapa contoh hasil penelitian yang penulis peroleh, metode elektrosintesis telah banyak dimanfaatkan oleh para peneliti dalam mensintesis senyawa organik (elektrosintesis organik) dan elektrosintesis bahan konduktor organik serta yang tak kalah bergengsinya dan sedang dikembangkan saat ini adalah pemanfaatan polutan menjadi senyawa yang bermanfaat melalui metode elektrosintesis. Aplikasi di luar yang penulis ketahui sebagaimana tersebut di atas mungkin telah sangat jauh berkembang karena memang sifat ilmu pengetahuan yang dinamis dan selalu berkembang seiring waktu.
Untuk sintesis bahan organik, didasarkan pada reaksi penggabungan, substitusi, siklisasi dan reaksi eliminasi yang diikuti pengaturan kembali secara elektrokimia. Ini berbeda dengan metode secara konvensional yang memakai dasar reduksi aldehid, oksidasi alkohol, reduksi senyawa nitro dan oksidasi senyawa sulfur. Kesulitan yang timbul selama elektrosintesis organik yakni apabila zat antara yang diinginkan memiliki kestabilan yang rendah, cara mengatasinya adalah dengan menyediakan zat perangkap (trapping agent) di dalam larutan dengan syarat zat perangkap ini tidak bereaksi dengan zat elektroaktif dan tidak mengalami elektrolisis.
Berikut adalah contoh gambar rangkaian sel elektrolisis dengan menggunakan dua buah elektroda untuk sintesis senyawa organik:

Sumber : Suwarso., et al (2003)
Beberapa contoh dari elektrosintesis organik adalah pembuatan chiral drug untuk industri farmasi (Weinberg, 1997), sintesis p-aminofenol melalui reduksi nitrobenzena secara elektrolisis (Suwarso., et al, 2003), pembuatan soda (NaOH) dan asam sulfat (H2SO4) dari Na2SO4 melalui proses splitting electrochemistry (Genders., et al, 1995), reduksi senyawa Triphenylbiomoethylene menjadi Triphenilethylene dan Triphenylethane (Miller, 1968) serta ratusan senyawa organik lainnya yang telah berhasil dibuat untuk keperluan bahan baku obat (Buchari, 2003). Untuk skala perusahaan/pabrik telah dilakukan oleh Perusahan Monsanto (Kanada) dengan memproduksi adiponitril (bahan dasar nylon 6,6) dan produksi fluorokarbon oleh Perusahaan Philips (Belanda).
Sedangkan metode elektrosintesis bahan konduktor organik telah dilakukan oleh para peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Bahan (P3IB) Batan Indonesia yakni polipirol dan polialanin, pembuatan lapisan tipis superkonduktor YBCO-123 dan Bi-Pb-Sr-Ca-Cu-O serta pengkajian pembuatan prekursor superkonduktor YBCO-123.Bi-Pb-Sr-Ca-Cu-O, Ti-Sr-Ca-Cu-O dan lain-lain yang didasarkan pada elektrodeposisi unsur-unsur penyusun superkonduktor tersebut.
Penanggulangan masalah polutan dalam arti pemisahan polutan dari lingkungan mungkin telah sering kita dengar, tetapi metode atau aspek lain pemanfaatan polutan menjadi senyawa yang bermanfaat mungkin hal baru bagi sebagian orang (terutama non kimia). Untuk tujuan ini, elektrosintesis merupakan metode yang paling banyak mendapat perhatian dan sedang giat dikembangkan oleh para ahli lingkungan dewasa ini. Polutan yang paling banyak diteliti dalam perspektif elektrosintesis adalah karbondioksida. Karbon dioksida mendapat perhatian khusus karena polutan ini merupakan gas buangan paling banyak yang ditemukan dan dampaknya yang sudah dikenal secara luas terhadap atmosfir bumi, terutama terjadinya efek rumah kaca. Penelitian untuk pemanfaatan karbondioksida yang sedang dilakukan dewasa ini adalah pengubahan polutan ini menjadi metana, yang telah dikenal luas sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Meskipun baru dalam tahap pengembangan, hasil percobaan oleh Kaneco., et al (2002) telah menunjukkan tingkat konversi karbon dioksida menjadi metana hingga sekitar 45%. Di samping metana, hasil lain dari elektrosintesis dengan bahan baku karbondioksida yang telah diidentifikasi adalah asetilena dan metanol, yang juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Meskipun jumlah polutan yang diteliti masih terbatas, hasil yang dicapai dengan elektrosintesis ini mempunyai makna lain, yakni tidak tertutup kemungkinan bahwa polutan lain baik yang terdapat dalam limbah cair, padat dan gas untuk dapat dimanfaatkan menjadi senyawa yang bermanfaat dengan penggunaan metode yang sama.

Elektrokimia

Sel Elektrolisa


Dalam sel elektrolisa terjadinya reaksi kimia karena adanya energi dari luar dalam bentuk potensial atau arus listrik. Reaksi yang berlangsung pada sel elektrolisa adalah reaksi yang tergolong dalam reaksi redoks.
Dalam sel elektrolisa katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Arus listrik dalam larutan dihantarkan oleh ion-ion, ion positif (kation) bergerak ke katoda (negatif) dimana terjadi reaksi reduksi. Ion negatif (anion) bergerak ke anoda (positif) dimana terjadi reaksi oksidasi.
Ingat : Ion positif adalah sebuah atom atau suatu gugusan atom-atom yang kekurangan satu atau beberapa elektron. Ion negatif adalah sebuah atom atau suatu gugusan atom-tom yang kelebihan satu atau beberapa elektron.
Pada elektrolisa larutan elektrolit dalam air, ion-on hidrogen dan ion-on logam yang bermuatan positif selalu bergerak ke katoda dan ion-ion OH- dan ion-ion sisa asam yng bermuatan negatif menuju ke anoda.
Dengan menggunakan daftar potensial elektroda standart dapat diketahui apakah suatu reaksi redoks dapat berlangsung atau tidak, yaitu bila potensial reaksi redoksnya positif, maka reaksi redoks tersebut dapat berlangsung. Sebaliknya jika potensial reaksi redoksnya negatif, reaksi redoks tidak dapat berlangsung. Perhatikan contoh pada Bagan 7.6.
bagan 7.6
Bagan 7.6. Potensial reaksi redoks sebagai penentu berlangsung atau tidak berlangsungnya suatu reaksi
Reaksi yang terjadi pada proses eletrolisa dibagi menjadi dua bagian yaitu reaksi yang terjadi pada katoda dan pada anoda.
Reaksi pada katoda; ion-ion yang brgerak menuju katoda adalah ion-on positif dan pada katoda terjadi
reaksi reduksi, perhatikan Gambar 7.7.
gambar 7.7
Gambar 7.7. Sel Elektrolisis, Katoda terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi oksidasi
Reduksi untuk ion H+
2H+ + 2e-→ H2
Reduksi untuk ion logam, mengikuti beberapa syarat yang terkait dengan kemudahan ion logam tereduksi dibandingkan dengan ion H+. Jika kation lebih mudah dioksidasi (atau melepaskan elektron), maka air yang akan direduksi.
Ion-ion trsebut meliputi Gol IA dan IIA seperti ion-ion logam alkali dan alkali tanah, terutama ion Na+, K+, Ca2+, Sr2+, dan Ba2+. Jika ion-ion trsebut lebih mudah tereduksi dibanding ion H+, maka ion tersebut akan langsung tereduksi seperti ion-ion Cu2+, Ni2+, Ag+.
Reaksi pada Anoda merupakan reaksi oksidasi. Ion-ion yang bergerak ke anoda adalah ion-ion negatif (anion). Reaksi yang terjadi dipengaruhi oleh jenis elektroda yang dipakai dan jenis anion.
Anion: ion OH-dan ion sisa asam.
Jika anoda terdiri dari platina, maka anoda ini tidak mengalami perubahan melainkan ion negatif yang dioksidasi
Ion OH- akan dioksidasi menjadi H2O dan O2.
4 OH- → 2 H2O + O2 + 4e-
Ion sisa asam akan dioksidasi menjadi molekulnya. misalnya: Cl- dan Br-
2 Cl- → Cl2 + 2e
2 Br- → Br2 + 2e
Ion sisa asam yang mengandung oksigen. Misalnya: SO42-, PO43-, NO3-, tidak mengalami oksidasi maka yang mengalami oksidasi adalah air.
2 H2O → 4 H+ + O2 + 4e
Bila elektroda reaktif logam ini akan melepas elektron dan memasuki larutan sebagai ion positif.
Prinsip ini digunakan dalam proses penyepuhan dan pemurnian suatu logam.
Perhatikan proses elektrolisa larutan garam Natrium Sulfat dibawah ini,
Na2SO4 → 2Na+ + SO42-
Dari tabel tampak bahwa Hidrogen lebih mudah tereduksi dibandingkan logam Natrium.
Demikian pula jika kita bandingkan antara anion SO42- dengan air, sehingga air akan teroksidasi. Na lebih aktif dari H sehingga sukar tereduksi, dan SO42- sukar teroksidasi.
artikel 24
Hasil elektrolisis dari larutan Na2SO4 adalah:
Pada katoda terjadi gas Hidrogen (H2) dari hasil reduksi H+ dalam bentuk H2O.
Pada Anoda terjadi gas O2 hasil oksidasi dari O2- dalam bentuk H2O.
Karena terjadi perubahan air menjadi gas hidrogen dan oksigen, semakin lama air semakin berkurang, sehingga larutan garam Na2SO4 semakin pekat. Contoh lain perhatikan pada Bagan 7.8.
bagan 7.8

Reflection on Saint Michael's College

Kesan On Saint Michael's College





  
     Pertama kali saya  masuk di SMK  Mikael awalnya bukan keinginan Saya sendiri melainkan keinginan orang tua Saya. Waktu itu Saya bingung mau sekolah di SMK atau SMA. Pada awalnya Saya tidak mau, tapi terus dipaksa orang tua Saya. Ya sudah akhirnya Saya mau dan langsung mendaftar . Pada saat test masuk SMK Mikael test yang di berikan oleh Bpk / Ibu Guru tidak saya kerjakan, cuma tak lihat aj. Ehhhh ternyata pas pengumuman malah di terima.Amazing..... bukan....he..he...he...
Awal tahun pelajaran mulai masuk diawali dengan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) selama 3 hari. Selama MOS saya mulai sadar bahwa sekolah SMK Mikael membutuhkan fisik dan juga mental sekuat baja wkwkwk.
Yang Saya ingat waktu MOS hanya kata kata:
"aku gundul yen ngentut ambune cing makkk pretttt...."" dan nyanian dari Pak Cahyono  --> "watermelon-watermelon, banana-banana, papaya-0papaya , rambutan-rambutan"   , nyanyian apa itu...???


   Saya orangnya pendiam di kelas dan tidak pernah usil tetapi teman teman mlah sering membuat saya jadi" muntab" dengan memanggil saya dengan ejekan " mama"
awalnya saya agak sedikit emosi , tetapi lama kelamaan happy saja dan saya anggap sebagai sebuah motivasi yang membangun untuk menumbuhkembangankan diri saya.
    
Pada waktu kelas X , saya merasa takut jika tidak naik kelas XIkarena jika kelas X tidak naik kelas XII akan di DO.
   
  Pada waktu kelas   XI , saya mengalami peningkatan  Di kelas XI  , saya sedikit santai,  tetapi saya harus menyelesaikan tugas akhir , puji Tuhan kelompok saya kompak dan dapat menyelesaikan Tugas Akhir tepat waktu dan mendapat Surat Bebas Tanggungan Bengkel.
    
  Di kelas XII ini sudah 1 semester berlalu , nilai saya mengalami penurunan dan saya sadar bahwa kemerosotan ini di karenakan kemalasan saya yang sulit di obati dan  kurang konsentrasi . Tetapi hasil itu saya jadikan pedoman untuk bangkit dan  berusaha untuk memperbaikinya sehingga saya LULUS dengan hasil yang memuaskan dan  untuk angkatan 48 LULUS 100% .AMIIINNN......
"m4nus1a  tak akan dapat hidup sendiri tanpa orang lain, tetapi tidak bermakna perlu senantiasa memercayakan orang lain"